Tips & trik Menikah di Indonesia

  1. Rencanakan beberapa bulan di muka. Buatlah catatan khusus atau project management agar bisa mendaftarkan apa saja yang harus dilakukan, apa saja yang masih kurang pasti (dan perlu dicari tahu lebih lanjut), dan siapa saja yang perlu dikontak agar rencana dapat terlaksana. Karena menikah bisa punya BANYAK sekali langkah, misalnya
    1. Acara tunangan / lamaran
    2. Sesi foto pre-wedding
    3. Acara adat beberapa hari sebelum pernikahan
    4. Persiapan pernikahan agama
    5. Pernikahan agama
    6. Bridal shower / Bachelor’s night
    7. Pernikahan resepsi
    8. Catatan sipil
    9. Honeymoon
  2. Buatlah pencatatan dana / budget tracker untuk setiap rangkaian acara. Dari setiap langkah yang ingin dilakukan, daftarkan kebutuhannya secara mendetil. Pada awal mula mengerjakan pasti banyak yang kosong dan kurang tahu. Tetapi sambil mencari informasi lebih, data-data akan terisi dan dengan adanya “budgeting” atau pendanaan yang pasti, akan lebih mudah mengatur porsi pendanaan di setiap detil acara. Misalnya, berapa dana yang dibutuhkan untuk makanan, dokumentasi, gaun/jas, lokasi acara, Wedding Organizer, etc.
  3. Sewa Wedding Planner dan Wedding Organizer. Saya termasuk yang nekat karena hanya menyewa Wedding Organizer, tanpa Wedding Planner. Bedanya Wedding Organizer (WO) dan Wedding Planner (WP) apa? WO adalah tim yang akan membantu kamu di Hari H. Misalnya acara kamu berjalan dari pk 05.30 – 19:00, maka WO akan memastikan semua orang yang terlibat dalam kurun waktu tersebut akan siap di tempat masing-masing dan melaksanakan tugasnya sehingga acara berjalan lancar. Ibaratnya, WO adalah mandor dalam konstruksi bangunan. Wedding Planner atau WP, adalah arsitek dan sipilnya. Mereka yang akan membantu kamu dalam perencanaan dari pembentukan konsep pernikahan, langkah-langkah apa saja yang perlu kamu lakukan, siapa yang perlu dikontak — singkat kata, kamu jadi punya teman yang sudah biasa merencanakan pernikahan dan membantu kamu dari berbulan-bulan sebelum acara.

    Paketnya pasti berbeda harga antara WO dan WP. Terlihat dari beban pekerjaan yang harus mereka lakukan.
    Saran saya, kalau kamu memang punya budget lebih, sewalah Wedding Planner. Akan sangat membantu. Saya pribadi hanya menyewa WO karena ingin mencari tahu semua Vendor dengan detil dan sesuai dengan selera. Tidak paket-paketan.
  4. Tanyakan fleksibilitas tanggal dari setiap Vendor. Khususnya untuk di masa pandemi di mana peraturan sangat mudah berubah-ubah, Vendor yang bersedia untuk mengubah tanggal tanpa menambah biaya punya nilai plus yang sangat besar. Saya sangat beruntung karena semua vendor saya sangat fleksibel dan sungguh peduli dengan client, tidak hanya sebatas kontrak kerja saja.
  5. Perencanaan mendetil hingga tanggal deadline per kegiatan. Jika tidak diberi deadline, tidak terasa bahwa ada begitu banyak yang perlu dikerjakan sampai sudah mendekati tanggal pernikahan. Bekerja dengan banyak Vendor juga akan membantu akuntabilitas WO/WP serta kamu dan pasangan. Karena jika tanggalnya mundur atau tidak tercapai, banyak pihak mengalami dampaknya.
  6. Cari portfolio Vendor dengan jelas di berbagai platform. Platform andalan saya adalah Bridestory, Weddingku, Instagram, dan tentunya saya kontak langsung ke Whatsapp jika ada. Semua vendor saya telepon terlebih dahulu dan dari mengobrol langsung akan lebih tergambar jelas akuntabilitas masing-masing Vendor. Tanyakan sebanyak mungkin saat sebelum tanda tangan kontrak karena Vendor yang baik kinerjanya tidak akan lelah menjawab pertanyaan kamu untuk hari bahagiamu 🙂

Sekian dulu tips dari saya. Semangat dalam perencanaan pernikahanmu dan selamat berbahagia!

This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.

Leave a comment